SP 05/DHMS/OJK/I/2021
SIARAN PERS
MUNAS MES: TINGKATKAN KONTRIBUSI KEUANGAN SYARIAH UNTUK PEMULIHAN EKONOMI
Jakarta,
23 Januari 2021. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh
Santoso mengatakan dalam upaya pemulihan ekonomi saat ini kontribusi
semua sektor termasuk ekonomi dan keuangan Syariah sangat diperlukan
dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional ini.
"Dalam
mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, peran sektor jasa keuangan
menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak dalam memulihkan
perekonomian kita, termasuk tentunya peran dari sektor ekonomi dan
keuangan Syariah," kata Wimboh dalam sambutannya pada pembukaan
Musyarawah Nasional MES V secara virtual, di Jakarta Sabtu.
Sementara
itu, Wapres RI Ma'ruf Amin dalam kesempatan itu mengatakan bahwa
pengembangan ekonomi syariah harus bersinergi dengan sistem konvensional
untuk memperkuat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
"Perlu
dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh termasuk dari MES agar
perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat dalam
mendukung perekonomian nasional," kata Wapres.
Menurut
Wimboh, di tengah pandemi ini, sektor jasa keuangan Syariah tetap mampu
tumbuh cukup tinggi, yaitu sebesar 21,58% yoy (2019: 13,84%), bahkan
pembiayaan bank umum Syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5% yoy di tengah
kontraksi kredit perbankan nasional sebesar -2,41%.
Perkembangan
ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia
internasional. Sepanjang tahun 2020, Indonesia telah diakui sebagai
salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan keuangan
Syariah, yaitu Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai "The Most developed countries in Islamic Finance"
dan Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia
sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi Syariah, serta
peringkat ke-6 untuk keuangan Syariah.
Penilaian
lembaga internasional itu menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi
yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah, antara lain:
- Sebagai
negara dengan 87% atau setara 230 juta penduduk muslim, Indonesia
memiliki potensi pengembangan ekonomi dan industri keuangan Syariah yang
sangat besar.
- Pertumbuhan ekonomi Syariah yang tinggi.
Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Syariah tercatat sebesar 5,72%.
Lebih tinggi dibanding pertumbuhan PDB nasional.
- Semakin
meningkatnya industri halal Indonesia. Pada tahun 2020, nilai
perdagangan industri halal Indonesia antara lain makanan, kosmetik dan
obat-obatan, travel, fashion telah mencapai 3 Miliar USD dan terus dalam
tren meningkat.
Namun demikian, beberapa tantangan harus segera diatasi antara lain; market share
industri jasa keuangan Syariah relatif masih rendah yaitu sebesar 9,90%
dari total aset nasional, masih rendahnya literasi keuangan Syariah
masih sebesar 8,93%, jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional
sebesar 38,03%. Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan Syariah yang
sebesar 9,1% juga masih jauh tertinggal dibandingkan indeks nasional
sebesar 76,19%.
Selain itu,
diferensiasi model bisnis/produk Syariah juga masih terbatas sehingga
diperlukan inovasi dan kreativitas pelaku industri jasa keuangan
Syariah, kemudian dibutuhkan peningkatan adopsi teknologi untuk
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat dan dinamis, serta
perlunya SDM dengan ekspertis di bidang ekonomi dan keuangan Syariah
untuk mengikuti berbagai dinamika dan perubahan kondisi perekonomian
maupun teknologi.
Wimboh meminta
kepada semua anggota MES untuk meningkatkan kegiatan dan program kerja
yang bermanfaat dan efektif dalam rangka peningkatan kontribusi ekonomi
dan keuangan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional.
Peran MES antara lain harus terus ditingkatkan dengan memberikan kontribusi
langsung pada pemberdayaan umat dalam pendirian dan pengembangan BWM,
mendukung upaya peningkatan kapasitas industri keuangan Syariah seperti
merger bank Syariah milik Negara.
Selain
itu, kontribusi MES bisa dilakukan dengan aktif mendorong perkembangan
ekonomi digital dan teknologi finansial Syariah sebagai platform yang diharapkan dapat banyak membantu program-program pemberdayaan umat, terutama para pelaku UMKM.
MES
juga bisa berperan meningkatkan kapasitas SDM insani ekonomi dan
keuangan Syariah antara lain melalui pelatihan dan sertifikasi profesi,
E-Learning Ekonomi Syariah, serta pemberian beasiswa ekonomi Syariah.
Riset
ekonomi Syariah juga harus diperbanyak melalui pembentukan tim atau
grup riset MES untuk menghasilkan riset ekonomi dan keuangan Syariah
yang berkualitas dan diakui internasional.
MES
juga perlu memperluas jaringan dan meningkatkan peran MES di kancah
global melalui pembentukan Pengurus Wilayah Khusus MES di berbagai
negara dan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga internasional.
***
Informasi lebih lanjut:
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik, Anto Prabowo
Telp. 021.29600000 Email: humas@ojk.go.id