Berita Terbaru
-
Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Manajemen Risiko Perbankan
Surabaya, 8 Juli 2024. OJK menyelenggarakan Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja…
-
Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Pembiayaan
Sebagai tahapan akhir dalam penyusunan RSKKNI, OJK Institute menyelenggarakan Konvensi Nasional…
-
Pemimpin dihadapkan pada tekanan untuk memberikan nilai kepada pekerja, penemuan survei Deloitte
Selama beberapa tahun terakhir, berbagai organisasi menghadapi tantangan yang semakin besar di…
-
Prakonvensi RSKKNI Bidang Manajemen Risiko Perbankan
OJK melaksanakan Prakonvensi RSKKNI Bidang Manajemen Risiko Perbankan yang dihadiri oleh 95 peserta…
-
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi
Indonesia sebentar lagi akan memasuki generasi emas, dimana 70 persen penduduk Indonesia berada…
InfografisTerbaru
-
INFOGRAFIS RISET OJK INSTITUTE TAHUN 2023 Edisi Juli 2024
Pada tahun 2023, tim riset OJK Institute menyusun riset yang berjudul “Forecasting Market Share…
-
Pengaruh Suku Bunga Acuan terhadap Harga Saham Sektoral di Pasar Modal Indonesia Infografis Riset OJK Institute Tahun 2023
Pada tahun 2023, tim riset OJK Institute menyusun riset yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga Acuan…
-
Sepuluh Besar Negara dengan Skor Keamanan Siber Tertinggi di Asia Pasifik Tahun 2020
Secara global, indonesia menduduki peringkat ke-24
-
5 Langkah Percepatan Transformasi Digital
Disampaikan bahwa transformasi digital di masa pandemi maupun next pandemi akan mengubah secara…
-
4 Pekerjaan yang Kelak Bisa Digantikan ChatGPT: Apakah Profesi Anda Termasuk?
Chat GPT versi terbaru kabarnya bisa digunakan untuk membantu membuat website, musik, koding, dan…
Investasi di Bidang Pendidikan, Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia
- 29 May 2023
![](/ojk-institute/uploads/news/images/file_f9008557-5a8e-4348-b77c-e92e28753a28-27042023152054.jpg)
Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mengadakan Media Briefing terkait Investasi Pemerintah di Bidang Pendidikan bersama wartawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro (Forkem) pada Jumat (10/6) secara daring. Kegiatan ini memberikan gambaran utuh mengenai pengelolaan Dana Abadi di Bidang Pendidikan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Meirijal Nur menuturkan Dana Abadi adalah komitmen APBN untuk menguatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Sejak 2010 hingga Desember 2021, total dana pendidikan yang sudah dialokasikan Pemerintah ke LPDP adalah Rp99,11 triliun.
Guna menjaga komitmen Pemerintah, APBN 2023 juga diarahkan untuk mendorong produktivitas nasional, diantaranya melalui peningkatan kualitas SDM dan penguatan program pendidikan.
“Harapannya SDM indonesia semakin berkualitas, dengan begitu, seluruh aktivitas di Indonesia akan memiliki kualitas yang baik juga. Akhirnya, kesejahteraan menyeluruh dapat terwujud,” tuturnya.
Mengamini pemaparan Meirijal, Direktur Keuangan dan Umum LPDP Emmanuel Agust Hartono mengenalkan Native Scholarship LPDP, yaitu Beasiswa Afirmasi.
Beasiswa Afirmasi, dikhususkan bagi mereka yang memerlukan dukungan baik dari sisi kewilayahan maupun kondisi. Misalnya di daerah terpencil atau terluar, memiliki kebutuhan khusus (penyandang disabilitas), hingga mereka yang berada dalam kondisi prasejahtera. Selain itu, baru-baru ini LPDP juga meluncurkan beasiswa khusus untuk putra dan putri Papua.
“Ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk memberikan beasiswa secara menyeluruh dengan target-target spesifik dengan diberikan kemudahan. Mereka akan diberikan pembekalan keberangkatan dan persiapan teknis untuk kuliah di luar negeri maupun dalam negeri,” tutur Agust.
Dana abadi di Bidang Pendidikan yang dikelola oleh LPDP digunakan untuk membiayai kebutuhan terkait Pendidikan, diantaranya Dana Abadi Pendidikan Rp81,1 triliun, Dana Abadi Penelitian Rp8 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp7 triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan Rp3 triliun.
“Kami meyakini salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan dengan berbagai aktivitas pendukungnya, misalnya beasiswa, dukungan penelitian, dukungan perguruan tinggi yang membutuhkan, dan sebagainya,” pungkas Meirijal.
Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2021, LPDP telah memberikan beasiswa kepada 29.872 penerima yang berasal dari 34 provinsi se-Indonesia. Sebanyak 15.631 alumni penerima beasiswa LPDP bekerja di berbagai sektor. Terdapat 62,8% di antaranya bekerja di sektor publik seperti akademisi, peneliti, ASN, pegawai profesional, hingga TNI/Polri. Sedangkan sisanya 35 bekerja di sektor privat, dan 2,2% di sektor sosial. Khusus program Beasiswa Kolaborasi, sebanyak 69.952 orang telah menerima manfaatnya.
Dana abadi ini merupakan komitmen pemerintah di bidang pendidikan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berdaya saing. Guna menjaga komitmen ini, ke depan, APBN 2023 selain berperan menjaga pemulihan ekonomi nasional, juga diarahkan untuk mendorong produktivitas nasional, di antaranya melalui peningkatan kualitas SDM dan penguatan program pendidikan. (frd/bk)
Berita diambil dari:
Tags :
- Milenial
- SDM
- Sumber Daya Manusia
- HR
- Human Resources
- SDM Indonesia
- Kualitas
- Kualitas SDM
- Milenial
- SDM
- Sumber Daya Manusia
- HR
- Human Resources
- SDM Indonesia
- Kualitas
- Kualitas SDM