Berita Terbaru
InfografisTerbaru

Penguatan Infrastruktur Digital Dukung E-Commerce Lebih Sustain

  • 21 Feb 2022

Jakarta, CNN Indonesia -- Industri e-commerce dinilai menghadapi tantangan ganda dalam mencapai tujuan sustainability. Oleh karena itu, penguatan infrastruktur digital andal, terintegrasi dan efisien pada data center menjadi kunci utama untuk pengelolaan yang lebih pintar dan ramah lingkungan.


Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan pertumbuhan transaksi e-commerce yang terus meningkat perlu dibarengi dengan pengelolaan operasional yang lebih sustainable.

 

Sebagai sektor andalan masa depan, e-commerce tengah menghadapi dua tantangan besar, yaitu tuntutan terhadap pemenuhan pengalaman transaksi terbaik tanpa hambatan, serta desakan global terhadap dekarbonisasi. 


Yana Achmad Haikal, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste berharap data center masa depan dapat lebih sedikit mengonsumsi listrik tanpa mengorbankan reliability (keandalan).

Menurut dia, hal ini dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi dengan memanfaatkan software management tool seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center.

"Dengan begitu, produktivitas dan waktu up-time juga akan semakin meningkat, sekaligus dapat menekan biaya listrik," katanya.

Yana melanjutkan bahwa pemanfaatan teknologi edge data center berbasis modular seperti Micro Data Center dan Modular Data Center juga dapat mendukung sektor e-commerce dalam mengurangi latensi untuk memaksimalkan pengalaman transaksi terbaik bagi konsumen. Hal ini pun dapat disesuaikan dengan skala bisnisnya.

"Penggunaan sumber listrik terbarukan dan ramah lingkungan seperti panel surya juga dapat menjadi solusi alternatif untuk pengelolaan data center yang lebih hijau, mengingat biaya energi berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya operasional," lanjut Yana.

Sebagai gambaran, dengan dominasi konsumen usia muda yang digital dan tech-savvy, mendorong industri e-commerce dan teknologi di Indonesia bertumbuh secara dinamis dan cepat.

Ditambah lagi dengan perkembangan Industri 4.0 dan situasi pandemi menjadi akselelator pertumbuhan perdagangan secara elektronik (e-commerce) beberapa tahun terakhir ini.

Hasil survei We Are Social pada April 2021 mengukuhkan Indonesia sebagai negara tertinggi di dunia yang menggunakan layanan e-commerce di mana sebanyak 88,1 persen pengguna internet di Indonesia berbelanja online.

Laporan e-Conomy SEA 2021 yang dikeluarkan oleh Temasek, Google, serta Bain & Company menyebutkan perdagangan e-commerce di Indonesia pada 2021 tercatat US$53 miliar atau meningkat 52 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menjadikannya sebagai kontributor terbesar dalam pertumbuhan nilai ekonomi digital Indonesia.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun menargetkan belanja online melalui platform e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen menjadi 18 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2030 mendatang.

Tentunya pertumbuhan sektor e-commerce yang pesat semakin meningkatkan kebutuhan akan data center yang dapat menyimpan, mengelola dan transfer data secara cepat dan dapat diandalkan.

Namun di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut untuk mengonsumsi energi secara lebih efisien agar dapat mengurangi dampak emisi karbon terhadap kelestarian lingkungan.

Data center menjadi penyumbang konsumsi energi terbesar di industri TI yang diperkirakan akan mengkonsumsi 8,5 persen listrik global pada tahun 2035 mendatang.

Oleh karena itu, data center sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital ini harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, adaptif, dan berkelanjutan.
Perdagangan Digital

Bima Laga, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), menegaskan optimismenya terhadap pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia.

"Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal," ujar Bima.

Dia menyebutkan bahwa pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif di mana masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan.

"Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan," katanya.

Bima menyebutkan bahwa peningkatan tak hanya terjadi dari sisi jumlah konsumen. Pertumbuhan pelaku usaha yang kemudian menjadi merchant di platform e-commerce juga tumbuh sangat signifikan.

Hal ini tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru ini. Belum lagi semakin banyak retailer yang juga mulai menjajaki kerja sama dengan platform.

"Mereka semua memiliki andil yang luar biasa, dan akan terus menginspirasi dan mempopulerkan belanja online yang bisa mendorong pertumbuhan transaksi yang berkontribusi besar dalam ekonomi digital Indonesia," lanjut Bima.

Basuki Surodjo, Chief Executive Officer Airmas Group, menegaskan bahwa era revolusi industri 4.0 mengharuskan perusahaan e-commerce untuk semakin memanfaatkan teknologi, memiliki infrastruktur digital yang memadai dan keharusan untuk adaptif dengan digital marketing. Dengan begitu, perusahaan tetap sustainable di era milllenial saat ini.

"Di Airmas Group, kami terus agresif dalam membangun platform digital kami baik dalam bentuk mobile app dan website. Untuk mendukung bisnis, kami telah melakukan investasi dalam membangun data center sendiri dan menggunakan teknologi data center yang pintar dan lebih ramah lingkungan."

Dengan potensi ekonomi yang sangat besar, sektor e-commerce berperan penting dalam mendukung pencapaian target iklim Indonesia pada tahun 2030. Penggunaan energi yang berkelanjutan harus menjadi pondasi dalam semua aspek operasional. Begitu pula komitmen pelaku e-commerce dalam mengadopsi solusi inovatif untuk mencapai tujuan keberlanjutan.


Dikutip dari cnnindonesia.com

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220203101343-97-754442/penguatan-infrastruktur-digital-dukung-e-commerce-lebih-sustain

Tags :

  • digital
  • ecommerce
  • digitalecommerce
  • digital
  • ecommerce
  • digitalecommerce