FATF Guidance on Risk-Based Supervision


 Guidance-Risk-Based-Supervision.pdf

Pelaksanaan pengawasan memiliki peran penting dalam mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme. Pengawas berperan dalam memastikan Penyedia Jasa Keuangan (PJK) memahami risiko yang dihadapi bisnis mereka dan selanjutnya memitigasi risiko tersebut. Pengawasan yang efektif juga memastikan bahwa PJK mematuhi kewajiban anti pencucian uang dan anti pendanaan terorisme, dan mengambil tindakan yang sesuai jika gagal melakukannya.

FATF mendorong negara-negara untuk berpindah dari pendekatan tick-box dalam memantau upaya sektor swasta membatasi ruang gerak pencucian uang dan pendanaan terorisme. FATF Guidance on Risk-Based Supervision membantu pengawas memahami dan menangani keseluruhan spektrum risiko dan memfokuskan sumber daya yang dimiliki terhadap area dengan risiko paling tinggi. Pendekatan berbasis risiko tidak terlalu membebani sektor atau aktivitas berisiko rendah, yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan inklusi keuangan.

Transisi dari ­rule-based supervision ke risk-based supervision membutuhkan waktu dan dapat menjadi tantangan. Transisi ini membutuhkan perubahan dalam budaya pengawasan. Pengawas perlu bekerja lintas  pemerintahan dan bekerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang risiko yang dihadapi entitas yang mereka atur dan awasi. Hal ini penting karena setiap bisnis beroperasi secara berbeda dan menghadapi risiko yang berbeda. Pengawas perlu memiliki kewenangan, keterampilan dan sumber daya yang sesuai serta dukungan politik dan organisasi. Mereka perlu terus memperbarui pemahaman mereka tentang risiko dan menyesuaikan serta meningkatkan pendekatan pengawasan yang dilakukan.

Pada Bulan Maret 2021 ini, FATF menerbitkan dokumen FATF Guidance on Risk-Based Supervision. Dokumen ini memberikan panduan kepada pengawas tentang bagaimana menilai risiko di sektor yang mereka awasi dan menyesuaikan sumber daya mereka sesuai dengan risiko, serta mencakup strategi untuk mengatasi tantangan umum yang dihadapi. Panduan ini mendapatkan masukan yang luas dari Jaringan Global FATF yang terdiri dari Anggota FATF dan Badan Regional FATF-Style dengan total 205 yurisdiksi. Selain itu, Panduan ini juga memperoleh masukan dari konsultasi informal dengan badan perwakilan sektor swasta dan pemangku kepentingan keuangan inklusif.

Panduan ini terdiri dari tiga bagian:

Bagian 1 - The high-level guidance on risk-based supervision, yang menjelaskan bagaimana pengawas harus menilai risiko dari sektor yang mereka awasi dan memprioritaskan kegiatan mereka, sejalan dengan pendekatan berbasis risiko.

Bagian 2 - Strategi untuk mengatasi tantangan umum dalam pengawasan berbasis risiko & contoh bersifat yurisdiksi, termasuk contoh strategi untuk mengawasi bisnis non keuangan, profesi, dan penyedia layanan virtual asset.

Bagian 3 - Contoh dari berbagai negara dalam pelaksanaan pengawasan sektor keuangan, penyedia layanan aset virtual, dan entitas sektor swasta lainnya

Pendekatan berbasis risiko akan membuat upaya pengawas lebih efektif untuk mendeteksi dan mencegah aliran keuangan yang memicu kejahatan dan terorisme. Hal ini penting, karena lebih baik mendeteksi dan mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme, daripada melakukan penuntutan setelah kejahatan terjadi.

Disadur dari : https://www.fatf-gafi.org/publications/fatfrecommendations/documents/guidance-rba-supervision.html


Artikel Terkait Lain