Mock-Up Interview Immediate Outcome 3 dalam rangka Persiapan Mutual Evaluation Review (MER) Indonesia oleh Financial Action Task Force (FATF) bagi Tim Penjawab Internal OJK

Saat ini Indonesia sedang menjalani proses Mutual Evaluation Review (MER) oleh Financial Action Task Force (FATF) FATF. Tahapan penting dalam pelaksanaan MER FATF tersebut adalah On-site Visit tim assessor ke Indonesia. Salah satu agenda On-site Visit sesi interview langsung antara Assessor FATF dengan perwakilan OJK selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur di sektor jasa keuangan untuk menilai efektivitas implementasi program APU PPT. Dalam rangka persiapan menghadapi On-site Visit MER FATF, OJK bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Australian Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC) telah menyelenggarakan mock-up interview immediate outcome 3 (IO3) bagi Tim Penjawab Internal OJK. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2021 secara hybrid yaitu Tim Penjawab hadir secara fisik di kantor OJK, dan assessor mock-up interview hadir secara virtual. Mekanisme hybrid ini digunakan dengan tujuan untuk menyesuaikan kondisi mock interview dengan pelaksanaan interview pada saat riil on-site visit MER FATF yang dimungkinkan untuk dilaksanakan secara hybrid atau fully virtual. Bagi Peserta dan panitia penyelenggara yang hadir secara fisik di kantor OJK, diterapkan protokol kesehatan yang ketat yang dimulai dari pelaksanaan swab antigen test.  


Pelaksanaan Mock-Up Interview ditujukan untuk membiasakan Tim Penjawab Internal OJK berinteraksi dan menjawab langsung pertanyaan dari assessor. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk melihat kesiapan OJK, strategi penyampaian jawaban, serta potensi defisiensi yang perlu diperbaiki. Pada Mock-Up Interview MER FATF, Tim Penjawab Utama OJK yang berjumlah 16 orang hadir secara fisik di Gedung Wisma Mulia 2 OJK untuk mengikuti sesi interview bersama assessor mock-up interview. Tim Pendukung Persiapan MER hadir sebagai observer secara virtual untuk mengikuti jalannya kegiatan mock-up interview dan membantu Tim Penjawab Utama dalam hal dibutuhkan data dan informasi pendukung. Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan ini untuk berperan sebagai assessor adalah sebagai berikut:

  1. Bapak Syahril Ramadhan selaku Koordinator Kelompok Subtansi Kerjasama Luar Negeri PPATK;
  2. Ibu Ferti Srikandi Sumanthi selaku Analis Hukum Senior PPATK;
  3. Bapak Rob Buchan selaku Perwakilan AUSTRAC;
  4. Bapak Alistair Sands selaku Perwakilan AUSTRAC.
  5. Ian Mathews selaku AML/CFT Consultant.

Kegiatan dibuka oleh Ibu Marlina Efrida selaku Analis Eksekutif Senior Grup Penanganan APU-PPT OJK. Disampaikan bahwa salah satu agenda on-site visit MER FATF adalah interview khusus dengan OJK selaku Lembaga Pengawas dan Pengatur di Sektor Jasa Keuangan. Kesiapan dan implementasi yang efektif atas penerapan pengawasan program APU PPT berbasis risiko yang dilakukan oleh OJK, sangat berperan penting dan secara signifikan akan menentukan keberhasilan MER Indonesia oleh FATF. Selain itu, disampaikan pula bahwa MER FATF akan jauh lebih berat dibandingkan MER APG tahun 2017/2018 lalu. MER FATF kali ini pun tidak hanya MER yang menjadi review periodik bagi Indonesia, namun merupakan tahapan proses keanggotaan penuh Indonesia pada FATF. Untuk itu, persiapan OJK dan Industri Jasa Keuangan tentu harus jauh lebih baik lagi dan perlu upaya persiapan dan penyempurnaan penerapan program APU PPT, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada integritas Sektor Jasa Keuangan.


Selanjutnya, sebelum sesi mock interview dimulai, Bapak Frederic Naboya berkesempatan untuk menyampaikan sambutan mewakili AUSTRAC Indonesia Program. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa para narasumber yang berperan sebagai assessor merupakan pihak-pihak yang berpengalaman dalam assessment penerapan program APU-PPT, termasuk MER FATF atau MER APG. Mock up interview ini menjadi kesempatan yang baik bagi OJK untuk meningkatkan kesiapan menghadapi on-site visit MER FATF. Atas penyelenggaraan Mock Up ini, Bapak Federic Naboya menyampaikan apresiasi kepada OJK yang telah melibatkan AUSTRAC dalam rangkatan kegitan mock-up interview sebagai persiapan on-site visit MER FATF. Diharapkan kerjasama yang baik antara OJK dan PPATK dengan AUSTRAC ini terus dapat terjalin.


Selanjutnya, dilaksanakan sesi kegiatan utama yakni pelaksanaan mock-up interview bagi Tim Penjawab Internal OJK. Dalam hal ini, assessor mock-up interview mengajukan pertanyaan kepada Tim Penjawab Internal OJK yang meliputi area pembahasan 6 Core Issues pada IO 3 dan 1 Core Issues pada IO 2. Respon OJK atas IO 3 dan IO 2 telah sebelumnya disampaikan kepada tim assessor. Adapun pokok-pokok area yang menjadi pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Perijinan pada sektor Perbankan, Pasar Modal, dan IKNB;
  2. Pemahaman dan penilaian risiko TPPU dan TPPT secara nasional, sektoral, maupun individual PJK yang diawasi;
  3. Pelaksanaan pengawasan pada sektor Perbankan, Pasar Modal, dan IKNB;
  4. Penegakan hukum dan penerapan pengenaan sanksi;
  5. Peran OJK dalam penanganan investasi illegal;
  6. Pembahasan isu terkini termasuk kasus yang terjadi di sektor jasa keuangan dan kondisi pandemi covid-19; dan
  7. Pelaksanaan kerjasama antara OJK dengan otoritas luar negeri;

Tim Penjawab OJK selanjutnya berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut sebaik mungkin disertai dengan informasi dan data statistik pendukung termasuk studi kasus. Jawaban yang diterima oleh assessor ini, akan digunakan untuk mengidentifikasi gap antara capaian IO 3 dan IO 2 OJK dengan standar dari FATF. Hal ini juga dapat menjadi masukan bagi OJK dan PJK Sampling untuk ditindaklanjuti baik dalam kegiatan persiapan MER FATF berikutnya, maupun dalam penerapan APU-PPT secara keseluruhan.


Pada sesi akhir mock-up interview, dilakukan sesi wrap-up dan penyampaian feedback oleh assessor mock-up interview kepada peserta. Tim assessor mock-up interview menilai bahwa secara umum jawaban yang disampaikan oleh OJK telah baik, dan persiapan OJK dinilai telah baik. Namun demikian, OJK perlu melakukan langkah-langkah perbaikan agar pelaksanaan MER FATF berhasil, yakni strategi dalam menjawab yang baik, kesiapan data statistik dan studi kasus untuk mendukung daa meyakinkan jawaban, serta pemahaman dan implementasi pada beberapa area yang dinilai berpotensi menjadi defisiensi pada Sektor Jasa Keuangan.

Secara umum, kegiatan mock-up interview ini berjalan dengan baik dan lancar, dan interaksi berjalan intensif antara assessor dan Tim Penjawab OJK. Dengan adanya kegiatan ini, OJK dapat mengetahui kesiapan yang telah dilakukan, dan mengidentifikasi area-area yang menjadi perhatian bersama untuk diperbaiki dan ditingkatkan. Diharapkan dengan adanya kegiatan mock-up interview ini, kesiapan Indonesia termasuk OJK dalam menghadapi on-site visit menjadi lebih matang dan Indonesia akan mendapat hasil yang positif pada saat MER FATF mendatang.


Artikel Terkait Lain