Print

Peluang Metaverse di Industri Jasa Keuangan

  • 11 Mei 2023
  • Lintas Sektor
  • Online

Teaser
Latar belakang
  • Metaverse adalah dunia virtual yang melingkupi ruang tiga dimensi sebagai tempat manusia berinteraksi sebagai avatar satu dengan yang lain dan dengan agen piranti lunak, menggunakan metafora dunia nyata tetapi tanpa batasan fisiknya [1].Pada dasarnya, fungsi metaverse hampir sama dengan di dunia nyata. Pengguna dalam hal ini harus terlebih dahulu memasuki dunia virtual, dengan menggunakan teknologi yang mendukung seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Perkembangan teknologi metaverse belakangan ini juga didukung dengan keberadaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
  • Beberapa manfaat yang diperoleh Industri Jasa Keuangan (IJK), antara lain adalah meningkatkan kedekatan antara pelanggan dengan IJK, IJK dapat memanfaatkan teknologi AR dan VR untuk memperkaya pengalaman pelanggan terhadap produknya, memperoleh keunggulan kompetitif dibanding kompetitor yang tidak memanfaatkan teknologi ini, serta meningkatkan pemasaran dan branding produk/layanan.
  • Beberapa hal yang menjadi faktor pendorong tren pemanfaatan platformmetaverse adalah peningkatan jumlah pengguna internet di dunia yang diprediksi akan mencapai 6,0 miliar di tahun 2025 dan tumbuh sebesar 56% menjadi sekitar 7,5 miliar pada tahun 2030. Teknologi augmented/virtual/mixed reality (AR/VR/MR) diperkirakan akan tumbuh lebih dari 800% hingga tahun 2030 atau sebesar USD150 miliar. Selain itu, pemanfaatan Web 3.0 / aset kripto diperkirakan akan meningkat lebih dari 700% atau USD9,2 triliun pada tahun 2030 [2]. Memperhatikan hal tersebut, tidak mengherankan apabila teknologi metaverse menjadi salah satu teknologi yang berpengaruh terhadap tren transformasi digital di Industri Jasa Keuangan (IJK) belakangan ini.
  • Perkembangan teknologi metaverse juga semakin dirasakan selama pandemi Covid-19, di mana terdapat kendala pembatasan interaksi fisik/tatap muka antara pelanggan dengan penyedia jasa keuangan. Melalui teknologi metaverse, kendala ini pun dapat teratasi sekaligus memberikan pengalaman baru kepada pelanggan. Beberapa aplikasi teknologi metaverse yang telah diterapkan di IJK, antara lain pada sektor perbankan melalui representasi kantor virtual dengan pelayanan dan interaksi kepada nasabah yang dirasakan layaknya pada kantor fisik. Layanan ini mendukung untuk layanan priority banking atau private banking. Sektor Pasar Modal pun tidak ketinggalan menerapkan teknologi metaverse melalui platform game online dan pasar mata uang kripto.
  • Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi metaverse, antara lain tingginya biaya alat yang dibutuhkan untuk membuat fundamental dari metaverse, seperti VR dan AR, serta tantangan untuk membuat adopsi dunia metaverse lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat. Di samping itu, keamanan privasi data juga menjadi tantangan saat ini, ditandai dengan beberapa kasus terjadinya kebocoran data pribadi masyarakat.
  • Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perlu adanya pemahaman dan diskusi lebih lanjut dengan para narasumber yang berkompeten mengenai konsep dasar, perangkat pendukung, dan implementasi dan pemanfaatan teknologi metaverse pada IJK di tengah era transformasi digital saat ini.          


 


[1] Sumber : https://www.merriam-webster.com/dictionary/metaverse#:~:text=Metaverses%20are%20immersive%20three%2Ddimensional,Alanah%20Davis%20et%20al. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023. 

[2] Sumber : https://www.bankinghub.eu/topics/metaverse-financial-institutions. Diakses tanggal 21 Maret 2023.

Objektif
  1. Memberikan pemahaman mengenai konsep dasar, prinsip kerja, dan perangkat pendukung teknologi metaverse di IJK;
  2. Memberikan pemahaman mengenai aspek keamanan informasi dalam pemanfaatan teknologi metaverse di IJK; dan
  3. Memberikan pemahaman mengenai use cases pemanfaatan teknologi metaverse pada berbagai model bisnis di Industri Jasa Keuangan.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
  • Stephen Ng (Chief Metaverse Officer WIR Group)
  • Andika Rachman (Assistant Vice President Digital Banking Development and Operation Division PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)
  • Ir. Budi Rahardjo, MSc., PhD (Technopreneur Bidang Keamanan Informasi)
  • Ida Bagus Mahaputra Arta (Deputy EVP Digital Business Builder - DBT - Direktorat Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk )