Print

Implementasi Artificial Intelligence (AI) untuk Digital Banking

  • 4 Mar 2021
  • Perbankan
  • Online
Webinar Recording
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI
Indra Utoyo
Direktur Consumer Banking Group DBS Indonesia
Rudy Tandjung
National Technology Office Microsoft Indonesia
Panji Wasmana

Latar belakang

Total populasi Indonesia saat ini berjumlah 270,2 juta jiwa dengan populasi pengguna internet sebesar 197,71 juta jiwa. Dengan kondisi pandemi Covid19 saat ini, pertumbuhan tersebut akan semakin meningkat. Banyak perusahaan yang tadinya melakukan proses bisnisnya secara konvensional beralih menjadi digital dengan membuat aplikasi-aplikasi baru untuk menopang bisnis selama masa pandemi. Munculnya aplikasi tersebut mulai membuat perusahaan berfikir untuk meningkatkan efisiensinya terutama dalam hal penyimpanan data. Melihat hal tersebut, mayoritas pembuat aplikasi mulai mengarah berbasis cloud. Pemanfaatan cloud sendiri saat ini di lingkungan perusahaan menjadi semakin dalam dan transformasi digital semakin cepat dengan analisis big data. Dengan demikian, sektor perbankan sebagai salah satu sektor strategis nasional perlu meningkatkan layanannya dengan menghadirkan infrastruktur jaringan yang semakin efisien untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya guna menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Tantangan baru bagi perbankan yakni perlu meningkatkan kapasitas, kehandalan dan keamanan jaringan sejalan dengan pertumbuhan transaksi digitalnya. Sejalan dengan peningkatan aktivitas digital sektor perbankan tersebut, kejahatan siber dan fraud digital juga semakin meningkat. Perbankan dituntut untuk dapat meningkatkan keamanan digital melalui penerapan teknologi terkini. Salah satu teknologi baru yang banyak diterapkan oleh perbankan adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

Melihat cakupannya yang sangat luas, pendefinisian AI masih belum bisa ditetapkan. Monet et al. (2019) menyimpulkan bahwa para peneliti masih belum sepakat terkait definisi AI secara umum. Berdasarkan working paper McKinsey (2020), penerapan AI di sektor perbankan dapat memberikan 4 (empat) manfaat positif bagi bank itu sendiri yaitu meningkatkan profit, personalisasi skala besar, menggarap pasar omnichanel (belanja online), dan meningkatkan inovasi di perusahaan. Dari penelitian McKinsey tersebut, ditemukan juga bahwa hamper 60% perbankan besar telah memanfaatkan AI pada sitem bisnis mereka. Sebagian besar dari mereka memanfaatkan AI untuk virtual assistant (CS robot), sebagai alat deteksi fraud, dan monitoring risiko secara realtime. 

Melihat banyaknya manfaat penerapan AI di sektor perbankan, OJK selaku regulator perlu menyelenggarakan webinar terkait potensi implementasi AI di sektor perbankan agar dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang luas untuk para pemangku kepentingan perbankan.

Objektif
  1. Memberikan gambaran tantangan dan peluang bagi sektor perbankan dalam mengimplementasikan AI.
  2. Memberikan gambaran mengenai pemanfaatan AI dan data analytics oleh intelligent banking.
  3. Memberikan pemahaman mengenai adopsi AI di Indonesia dalam mengembangkan digital talent.
Peserta
Perwakilan industri jasa keuangan dan akademisi, sekitar 300 peserta
Pembicara
  • Indra Utoyo (Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI)
  • Rudy Tandjung (Direktur Consumer Banking Group DBS Indonesia)
  • Panji Wasmana (National Technology Office Microsoft Indonesia)