Energi dan pertumbuhan
ekonomi merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan produksi dan konsumsi membutuhkan energi agar dapat berjalan.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, satu negara juga membutuhkan
energi yang tinggi juga. Meskipun begitu, para pelaku ekonomi sebenarnya dapat
mengurangi penggunaan energi dalam melaksanakan satu fungsi dengan memanfaatkan
energi tertentu. Proses ini disebut sebagai efisiensi energi. Hal inilah yang
perlu digalakkan agar ekonomi dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Dalam upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui
Direktorat Keuangan Berkelanjutan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (KESDM), mengadakan kembali kegiatan Training Analis Lingkungan Hidup
(TAL) mengenai Proyek Efisiensi Energi di Bali pada tanggal 3 sampai 5 Agustus
2015. Kegiatan pelatihan kali ini diikuti oleh 28 peserta yang terdiri dari
setidaknya 15 bank. Bank diajak untuk menilik potensi yang ada dari proyek
efisiensi energi.
Kondisi energi nasional sampai
sekarang didominasi oleh energi fosil padahal kebutuhan energi semakin terus
meningkat setiap tahun. Pada tahun 2013 dan 2014 peluang efisiensi energi untuk
industri dan gedung komersial mencapai Rp. 992 Milyar. Tantangan utama dalam
penerapan efisiensi energi adalah masih minimnya pengetahuan tentang penerapan
efisiensi energi terutama dalam model ESCO (Energi Services Company). Konsumsi
energi di industri yang besar pada boiler, chiller, pompa, kompressor, dan
motor listrik dapat diminimalisir pemakaian energi dengan menggunakan Energy
Conservation Measures (ECM). ECM merupakah sebuah kegiatan atau
aplikasi/modifikasi teknologi untuk menghemat energi.
-untuk-Lembaga-Jasa-Keuangan-Tanggal-3-–-5-April-2016/Foto%20Bersama%20di%20St.%20Regis%20Hotel%20lokasi%20Site%20Visit.jpg)
Foto Bersama di Hotel St. Regis saat Site Visit
Keuntungan efisiensi
energi dapat berupa keuntungan non-finansial (makro) dan keuntungan finansial (mikro).
Keuntungan non finansial proyek efisiensi antara laian meningkatkan level
keamanan energi, mengurangi gap penawaran dan permintaan energi, memitigasi
perubahan iklim. Sedangkan keuntungan finansial proyek efisiensi energi antara
lain terdaoat arus kas bebas dari berkurangnya utility bills dan kenaikan
margin keuntungan dari biaya produksi yang makin rendah dan efisien.
-untuk-Lembaga-Jasa-Keuangan-Tanggal-3-–-5-April-2016/Diskusi%20Kelompok%20Untuk%20Membahas%20Presentasi%20Kelompok.jpg)
Diskusi Kelompok untuk Pembahasan Presentasi
Terdapat beberapa skema
pembiyaan inovatif pada proyek efisiensi energi, antara lain adalah pooled bond
financing, utility on-bill financing, loan purchase program, linked deposit
program, energy savings performance contracting, dan property assesed clean
energy program.
Dalam training ini juga dijelaskan anatomi proposal pembiayaan energi, meliputi executive summary, tujuan proposal, rating kredit internal, analisa fasilitas nasabah, analisa perusahaan (analisi kualitatif dan kuantitatif), analisa agunan, analisa risiko dan mitigasinya, dan usulan struktur fasilitas kredit.
-untuk-Lembaga-Jasa-Keuangan-Tanggal-3-–-5-April-2016/Kegiatan%20Post-Test.jpg)
![]()
Peserta sedang Melaksanakan Kegiatan Post-test