Berita Terbaru
-
Transformasi Digital Mensyaratkan Aspek Infrastruktur, SDM, dan Keamanan
Nilai ekonomi digital diharapkan dapat menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk…
-
Simak Kesiapan Indonesia Hadapi Digitalisasi 2023
Perkembangan teknologi digital bergerak dengan sangat cepat, terlebih adanya Pandemi Covid-19.
-
Dengan KMK Nomor 54 Tahun 2023, Penataan dan Pengelolaan SDM akan Lebih Agile
Diharapkan penataan dan pengelolaan SDM akan lebih Agile
-
Ekonomi Digital Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional ke Depan
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi digital dan momentum Keketuaan Indonesia di…
-
Miliki Potensi Ekonomi Digital Rp4.000 T, Prabu: RI Harus Jadi Pemain Utama
Nilai ekonomi digital dalam negeri diperkirakan mencapai Rp3.000-Rp4.000 triliun pada 2030…
InfografisTerbaru
-
Erick Thohir Ungkap 9 Jenis Pekerjaan Ini Akan Hilang di 2030
Sekarang adalah era pertumbuhan ekonomi berdasarkan kapabilitas dari pada sumber daya manusia ( SDM…
-
Dukung Sektor Digital Jadi Pendorong Ekonomi Masa Depan
Ambisi menjadikan sektor digital sebagai pendorong ekonomi pada masa mendatang harus disertai upaya…
-
SDM dan Digitalisasi, Dua Senjata Utama CEO Hadapi Resesi
Banyak pebisnis yakin resesi ekonomi akan terjadi dalam waktu dekat. Sebagai antisipasi, banyak…
-
Peningkatan Kualitas SDM Indonesia dan Penguasaan Teknologi
Revolusi Industri 4.0 mengarah ke digitalisasi dan otomatisasi, yang mengharuskan pemain industri…
-
Gaji Tinggi Talenta Digital
Pesatnya perkembangan startup di Asia Tenggara turut mendongkrak harga pasar pekerja di sektor…
SDM dan Digitalisasi, Dua Senjata Utama CEO Hadapi Resesi
- 12 Jun 2023

"Hampir 9 dari 10 CEO percaya bahwa resesi akan terjadi dalam 12 bulan ke depan. Tapi, 3 dari 5 CEO merasa dampak resesi akan ringan dan mayoritasnya memiliki rencana untuk menghadapi kondisi tersebut," jelas KPMG dalam laporannya.
KPMG melakukan survei terhadap 1.325 orang Chief Executive Officer (CEO) atau pejabat eksekutif tertinggi perusahaan swasta yang tersebar di 11 negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Italia, Inggris, Jepang, dan Spanyol.
Survei ini dilakukan selama periode Juli-Agustus 2022 terhadap CEO dari perusahaan lintas sektor, mencakup manajemen aset, otomotif, ritel, energi, infrastuktur, asuransi, manufaktur, sampai teknologi dan telekomunikasi.
"Semua responden memiliki pendapatan lebih dari US$500 juta per tahun, dan sepertiga dari perusahaan yang disurvei memiliki pendapatan lebih dari US$10 miliar per tahun," jelas KPMG.
Dari survei ini, KPMG menemukan 25% CEO berupaya mendorong pertumbuhan bisnis di masa depan dengan memprioritaskan manajemen SDM.
Manajemen SDM yang dimaksud berupa proposisi nilai karyawan (employee value proposition), yakni penerapan sistem insentif untuk meningkatkan kinerja karyawan lama sekaligus menarik karyawan baru yang bertalenta tinggi.
Kemudian 25% CEO lain berupaya mendorong pertumbuhan tiga tahun ke depan dengan memprioritaskan pengembangan digitalisasi di seluruh lini bisnisnya.
"Keterampilan yang dibutuhkan tim kami saat ini sudah berubah signifikan karena tantangan bisnis global dan perubahan kondisi yang cepat," kata salah satu CEO yang menjadi responden dalam survei ini.
Selain SDM dan digitalisasi, ada pula CEO yang memprioritaskan adaptasi perusahaan dengan kondisi geoolitik, manajemen aset dari dampak inflasi, serta menerapkan Environmental, Social, and Governance (ESG), yakni standar praktik bisnis yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
"Meski ada tantangan ekonomi dan geopolitik, optimisme akan ekonomi global tiga tahun ke depan meningkat," jelas KPMG.
Tags :
- SDM
- HR
- DATA
- Human Resources
- Sumber daya manusia
- digitalisasi
- digital
- SDM
- HR
- DATA
- Human Resources
- Sumber daya manusia
- digitalisasi
- digital