Print

Penerapan Cloud Computing di Industri Jasa Keuangan

  • 8 Juni 2023
  • Lintas Sektor
  • Online

Teaser
Latar belakang
  • Pada era transformasi digital, industri jasa keuangan didorong untuk mengadopsi berbagai inovasi teknologi guna memenuhi ekspektasi masyarakat atas layanan keuangan yang semakin cepat. Salah satu inovasi teknologi yang ada yaitu cloud computingCloud computing merupakan sebuah inovasi dalam komputasi yang memungkinkan penggunaan jaringan online prosesor hosting untuk meningkatkan skala dan fleksibilitas dari kapasitas komputasi[1]. Tidak seperti komputasi tradisional yang biasanya memiliki fitur penggunaan pusat data yang dikendalikan oleh organisasi yang mereka layani, cloud computing melibatkan penyediaan layanan yang relatif standar oleh satu penyedia layanan ke banyak pelanggan yang berbeda dalam skala besar[2]. Dilihat dari jenis layanannya, cloud computing terbagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu software as a service, platform as a service dan infrastructure as a service.
  • Bagi industri jasa keuangan, penggunaan cloud computing membawa beberapa manfaat. Yang pertama, menghemat biaya infrastruktur teknologi karena data disimpan secara virtual sehingga tidak perlu menyediakan perangkat keras untuk menyimpan data. Yang kedua, mempermudah pengelolaan data karenapengguna dapat menyimpan, melakukan back up dan restore data lebih fleksibel tanpa batasan waktu dan tempat. Yang ketiga, mempermudah kolaborasi, mengingat data dapat diakses, diolah dan digunakan secara bersamaan oleh beberapa user
  • Di balik berbagai manfaat yang ditawarkan, implementasi cloud computing juga memiliki berbagai risiko dan tantangan yang perlu diantisipasi oleh industri jasa keuangan. Potensi risiko yang muncul antara lain risiko operasional. Terdapat ketergantungan industri jasa keuangan pada penyedia layanan cloud computing mengingat apabila layanan cloud computing terhenti atau terkendala maka dapat menyebabkan kesalahan konfigurasi sistem sehingga dapat menghambat operasional perusahaan. 
  • Adapun tantangan yang dihadapi adalah tidak semua aplikasi internal yang dimiliki industri jasa keuangan telah compatible dengan cloud yang akan diadopsi, sehingga diperlukan penyelarasan infrastruktur terlebih dahulu. Tantangan kedua yaitu belum meratanya akses internet di Indonesia, padahal penggunaan cloud computing sangat bergantung pada keberadaan jaringan internet. 
  • Dengan berbagai manfaat dan tantangan dari implementasi cloud computing bagi industri jasa keuangan, perlu digali lebih dalam dampak penerapannya di masing-masing bidang sektor jasa keuangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan diskusi lebih dalam bersama para narasumber ahli dan praktisi di bidangnya.


 


[1] The use of Cloud Computing by Financial Institutions

[2] Cloud Computing in the Financial Sector: A Global Perspective

Objektif
  1. Memberikan pemahaman dan awarenessmengenai teknologi cloud computing, manfaat dan tantangannya bagi industri jasa keuangan; dan
  2. Memberikan pemahaman mengenai contoh penerapan teknologi cloud computing dan dampaknya pada masing-masing bidang industri jasa keuangan.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
  • Alex Budiyanto (Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia)
  • Iman Sentosa (Direktur IT & Operasi PT Bank Central Asia Tbk)
  • Dr. Gary Deng (Head of Data Analytics Centre of Excellence PROSPERA)