Pemanfaatan Analisis Big Data dalam Meningkatkan Kinerja Industri Jasa Keuangan
- 30 Maret 2023
- Lintas Sektor
- Online
Teaser
Latar belakang
- Pemanfaatan analisis big data akhir-akhir ini tengah menjadi tren, tak terkecuali bagi Industri Jasa Keuangan (IJK). Berdasarkan data yang dikutip dari sebuah artikel di situs Forbes [1], sedikitnya terdapat 5 (lima) tren pemanfaatan big data di industri jasa keuangan. Pertama, peningkatan adopsi solusi berbasis cloud, karena solusi ini memiliki beberapa keunggulan antara lain dalam hal penyimpanan, pemrosesan, dan analisis data dalam jumlah besar dalam rangka mencapai scalability dan mengurangi biaya. Kedua, pemanfaatan Natural Language Processing (NLP) dan Chatbot, melalui teknologi Chatbot industri jasa keuangan dapat mengurangi biaya untuk layanan nasabahnya. Ketiga, deteksi dan pencegahan penipuan yang semakin canggih, salah satunya melalui analisis data secara realtime sehingga dapat mengidentifikasi transaksi mencurigakan lebih awal yang berpotensi terhadap penipuan. Keempat, pemanfaatan analisis prediksi untuk mengidentifikasikan potensi risiko, mengoptimalkan keputusan untuk investasi atau pembiayaan/kredit, dan dalam rangka meningkatkan target nasabah. Kelima, dimulainya pemanfaatan blockchain untuk meningkatkan keamanan dan transparansi data.
- Beberapa perusahaan berlomba-lomba mempercepat inisiatif analisis big data mereka untuk memperoleh keunggulan kompetitif [2], dibandingkan kompetitornya. Analisis big data menjadi penting dan dapat memberikan keunggulan kompetitif, karena dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi bisnis yang efektif. Beberapa manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan analisis big data, antara lain pemasaran yang efektif, peluang dalam menghasilkan pendapatan baru, personalisasi kebutuhan nasabah, dan peningkatan efisiensi operasional perusahaan [3].
- Melihat manfaat dari teknologi analisis big data yang begitu menjanjikan, mendorong institusi atau perusahaan fokus untuk berinvestasi pada teknologi yang menjadi salah satu penanda dimulainya revolusi industri 4.0 ini. Allo Bank menjadi salah satu Bank yang memanfaatkan big data untuk memberikan personalisasi yang optimal terhadap kebutuhan nasabahnya, atau yang dikenal sebagai hyper personalization. Tokopedia melalui salah satu fiturnya, yaitu TopAds, memanfaatkan analisis big data pembeli untuk membantu penjual dalam memaksimalkan penjualannya. OJK sebagai regulator pun telah memanfaatkan teknologi big data di dalam aplikasi OJK Suptech Integrated Data Analytics (OSIDA), salah satunya untuk mengolah data pelaporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
- Perlu kita ketahui bahwa teknologi analisis big data menggunakan data dengan ukuran dan jumlah yang amat masif, serta kompleksitas data yang cukup tinggi. Oleh karena itu, beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian bagi institusi atau perusahaan apabila akan menerapkan analisis big data di perusahaan mereka. Pertama, analysis paralysis yang diakibatkan jumlah koleksi data yang begitu besar, tetapi tidak didukung dengan inisiatif analisis data dan hipotesis yang dirumuskan secara jelas. Kedua, data perusahaan yang terkotak-kotak (silo) dari berbagai departemen yang begitu banyak tersimpan, tetapi informasi dari data tersebut tidak terekstraksi dengan baik. Ketiga, kelemahan dalam pelatihan analitis terhadap data. Keempat, sebagian perusahaan menggunakan praktik kebiasaan untuk menganalisis data sehingga tidak memperhatikan perkembangan data dari waktu ke waktu [4].
- Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, agar implementasi analisis big data dapat berjalan secara optimal setidaknya diperlukan 4 (empat) langkah penyusunan strategi. Langkah pertama, mendefinisikan objektif dan tujuan bisnis, termasuk para pemangku kepentingan yang terlibat di dalamnya. Langkah kedua, mengidentifikasikan sumber data, yaitu dari mana data berasal berikut format datanya. Langkah ketiga, mengidentifikasi dan memprioritaskan use case penggunaan analisis big data. Langkah keempat, formulasikan peta jalan (roadmap) big data.
- Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perlu adanya pemahaman dan diskusi lebih lanjut dengan para narasumber yang berkompeten mengenai bagaimana pemanfaatan analisis big data dalam meningkatkan kinerja IJK.
[1] Sumber : https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2023/02/27/the-future-of-data-and-ai-in-the-financial-services-industry/?sh=1433b9153a00
[2]Xiangyu Zhu, Yang Yang. Big Data Analytics for Improving Financial Performance and Sustainability. Journal of Systems Science and Information, Apr., 2021, Vol. 9, No. 2, pp. 175–191.
[3]Sumber : https://www.techtarget.com/searchbusinessanalytics/definition/big-data-analytics
[4]Sumber : https://www.forbes.com/sites/forbestechcouncil/2020/01/15/dont-make-these-14-common-big-data-mistakes-at-your-business/?sh=4c4908613ca8
Objektif
- Memberikan pemahaman mengenai teknologi analisis big data dan manfaatnya di IJK; dan
- Memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi analisis big data pada berbagai model bisnis di Industri Jasa Keuangan.
Peserta
Pimpinan dan Pegawai OJK, Perwakilan Industri Jasa Keuangan, Akademisi dan Masyarakat Umum
Pembicara
- Dr Rudi Rusdiah MA (Chairman Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligence (ABDI))
- Indra Utoyo (Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk)
- Hans Patuwo (President Financial Technology, GoTo)