Partisipasi OJK dalam FATF Indonesia Country Training – Pre Mutual Evaluation Workshop

Pada tanggal 8 – 9 Agustus 2019, OJK berpartisipasi dalam kegiatan FATF Indonesia Country Training – Pre Mutual Evaluation Workshop yang diselenggarakan di Bandung dengan narasumber perwakilan FATF Secretariat yaitu David Lewis selaku FATF Executive Secretary, Ashish Kumar dan Ailsa Hart selaku AML/CFT Policy Analyst. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian/Lembaga terkait yaitu Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kejaksaan Agung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepolisian Negara RI, Badan Narkotika Nasional, Badan Intelijen Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Bank Indonesia. Kegiatan ini FATF Indonesia Country Training – Pre Mutual Evaluation Workshop diharapkan dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh para perwakilan Kementerian/Lembaga khususnya untuk membahas metodologi penilaian FATF yang terdiri dari technical compliance dan effectiveness assessment.

pre assessment 1.jpg

FATF Executive Secretary pada sambutannya menyampaikan bahwa saat ini sebagai anggota Asian Pacific Group on Money Laundering (AGP) telah menunjukan kontibusi yang baik sehingga Indonesia berada di posisi yang tepat untuk mengikuti proses keanggotaan penuh di FATF. Selanjutnya disampaikan juga bahwa pada FATF Plenary di Orlando, telah disusun standar baru khususnya terkait Crypto Assets (Rekomendasi 15 – New Technologies). Indonesia menjadi negara pertama yang akan dinilai sesuai dengan standar baru tersebut. Saat Indonesia berhasil menjadi anggota penuh FATF, maka Indonesia akan menjadi bagian dari 40 leading countries pada rezim APU PPT global. Peran para praktisi rezim APU PPT di Indonesia baik dari sektor publik dan privat, sangat penting dalam proses MER untuk dapat mendukung keberhasilan keanggotaan penuh Indonesia di FATF.

Pokok-pokok pembahasan selama kegiatan FATF Indonesia Country Training – Pre Mutual Evaluation Workshop ini adalah: The Mutual Evaluation (ME) Proceess: Risk, Technical Compliance and Effectiveness, Effectiveness – The Immediate Outcomes (IO), Effectiveness Information, Key Issues For Countries Undergoing Assessment, Technical Compliance – Information, Best Practice for Document Management, Perencanaan on-site visit, dan Finalising the MER. Selain itu, pada kesempatan ini juga dilaksanakan mock interview terkait IO 6 kepada PPATK dan terkait IO3 kepada OJK. Kegiatan mock interview ini dilaksanakan guna melihat kesiapan Indonesia dalam menghadapi MER FATF yang akan datang.

pre assessment 2.jpgPada mock invterview terkait IO3, pertanyaan yang diajukan oleh assessor kepada OJK meliputi aspek perizinan dan dan aspek pengawasan di sektor jasa keuangan. Assessor pada mock interview mengapresiasi kesiapan OJK dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tepat dan cepat, serta mengapresiasi OJK yang telah menyampaikan respon IO3 secara tertulis dengan baik kepada assessor mock interview. Namun demikian, terdapat beberapa catatan dari assessor yang perlu diperhatikan oleh OJK guna meningkatkan jawaban-jawaban yang disampaikan kepada assessor pada saat MER yang akan datang. Selanjutnya, disampaikan juga bahwa OJK telah siap memberikan respon kepada assessor mengenai kasus-kasus baru yang masih berjalan, dan telah mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan sebagai pertimbangan assessor dalam menyusun rekomendasi.


Artikel Terkait Lain