Program Jaring di Pelabuhan Morodemak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan kembali menggelar acara Program JARING (Jangkau, Sinergi dan Guideline) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada 12 Mei 2016 dengan menggandeng Industri Perbankan serta Industri Keuangan Non Bank (IKNB) untuk terus mendorong akselerasi peningkatan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan perkembangan Program JARING selama setahun ini berjalan sesuai rencana dengan berhasil mendorong pemahaman pelaku jasa keuangan terhadap bisnis di sektor kelautan dan perikanan sehingga kredit perbankan dan pembiayaan ke sektor ini terus meningkat.

"OJK akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor kelautan dan perikanan yang manfaatnya sangat besar bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Acara expo Program JARING di PPP Morodemak dengan tema "Menggagas Solusi Akselarasi Pembiayaan ke Sektor Kelautan dan Perikanan" dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Direksi Bank dan Non Bank Partner Program JARING. Adapun kegiatan expo didahului dengan kegiatan penyerahan pembiayaan bank kepada perwakilan debitur. Dari sisi penjaminan, akan dilakukan pernyataan program penjaminan Perum Jamkrindo, PT Jamkrida Jawa Tengah dan PT Askrindo, penyerahan sertifikat kepada agen LAKU PANDAI dan Perjanjian Kerja Sama Simpanan Pelajar (SIMPEL) antara Bank Partner dan sekolah di Kota Demak.

Sejak diluncurkan Mei 2015, saat ini jumlah bank yang mengikuti Program JARING sebanyak 16 bank, atau bertambah 8 bank sejak pertama diluncurkan. Jumlah tersebut akan terus bertambah dengan kesinambungan Program JARING ke depan termasuk juga industri keuangan non bank baik perusahaan pembiayaan maupun perusahaan asuransi. Ini pertanda positif terhadap berjalannya Program JARING ke depan sesuai dengan cita-cita Pemerintah mewujudkan kedaulatan di bidang kemaritiman khususnya sektor kelautan dan perikanan.

Pada tahap awal terdapat 8 (delapan) bank partner Program JARING yaitu PT Bank  Negara Indonesia (Persero), Tbk  (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk  (BRI),  PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN), PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank Bukopin, Tbk dan PT BPD Sulselbar. Sedangkan bank lainnya yang menyusul menjadi partner JARING adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, PT Bank Sinarmas, PT BPD Jawa Timur, PT BPD Riau Kepri, PT BPD Sulawesi Utara, PT BPD Jawa Tengah.

Selain dari perbankan, partner Program Jaring adalah industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan. Perum Jamkrindo dan Jamkrida serta Askrindo juga turut mendukung penuh Program JARING.

Realisasi Kredit JARING sampai dengan Desember 2015 mencapai Rp 6,69 triliun atau 124,5% dari target Rp 5,37 triliun. Dengan bertambahnya 8 Bank Partner di 2016 ini maka total target penyaluran kredit 16 bank partner ke sektor kelautan dan perikanan adalah sebesar Rp 9,2 triliun atau tumbuh 24,2% dibanding realisasi kredit 2015.

Sedangkan secara keseluruhan perbankan, penyaluran kredit pada Sektor Kemaritiman sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp 97,8 triliun sedangkan sektor Sektor Kelautan & Perikanan sebesar Rp 21,4 triliun.

Dari sisi Rasio Non-performing Loan gross (NPL/kredit bermasalah), terdapat penurunan yang cukup signifikan sejak 2011. NPL sektor kelautan dan perikanan pada 2015 tercatat sebesar 1,8% (2011 sebesar 5,96%) dan NPL sektor Kemaritiman tercatat sebesar 5,37%  (2011 sebesar 6,74%). Indikator penurunan NPL tersebut mencerminkan kinerja sektor yang semakin baik untuk menjawab tantangan persepsi kurang positif bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki risiko yang sangat tinggi.

Tahun ini perbankan nasional menargetkan penyaluran kredit ke ke Sektor Kemaritiman sebesar Rp 52,7 triliun dan ke Sektor Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 10,7triliun.

Sementara itu, target penjaminan KUR dan Non KUR Jamkrindo masing-masing sebesar Rp 50 triliun dan Rp 65 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp 115 triliun. Per Maret 2016, Jamkrindo sebagai penjamin KUR telah melakukan penjaminan sebesar Rp 10,2 triliun secara nasional.

 


Program Lainnya