Regulator Pasar Modal Luncurkan Standar Green Bond ASEAN untuk Pacu Investasi Berkesinambungan

Nov 8 2017
Jumlah Download : 0

 

Forum Pasar Modal ASEAN (ACMF) hari ini menyelenggarakan Konferensi Pasar Modal ASEAN perdana di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dengan tema "Menguatkan Konektivitas Pasar Modal ASEAN," konferensi itu dihadiri lebih dari 300 peserta yang berasal dari kawasan ASEAN, yang mewakili emiten, investor, perantara, regulator dan pakar dari sejumlah lembaga seperti Asian Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, Asosiasi Pasar Modal Internasional dan Bank Dunia.

Sesi panel di konferensi itu membahas topik-topik yang penting bagi pertumbuhan dan peluang di kawasan ASEAN, antara lain pembiayaan infrastruktur dan green financing (pembiayaan bagi proyek ramah lingkungan), tata kelola perusahaan, dan dinamika pasar yang kerap berubah dalam era digitisasi.

Peluncuran Standar Green Bond (Obligasi Ramah Lingkungan) ASEAN (AGBS) dilakukan bersamaan dengan Konferensi Pasar Modal ASEAN. Standar ini disusun berdasarkan Prinsip Prinsip Obligasi Ramah Lingkungan ICMA yang kemudian disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan komitmen ASEAN. Label AGBS hanya dapat dipakai emiten dan proyek di kawasan ASEAN dan secara khusus tidak berlaku bagi proyek yang terkait dengan bahan bakar fosil.

Studi yang belum lama ini dilakukan oleh Bank Dunia dan ACMF menegaskan adanya potensi yang sangat besar bagi green financing di ASEAN dengan penerbitan obligasi ramah lingkungan diproyeksikan akan meningkat hingga mencapai 1 triliun dolar pada tahun 2020.

"ASEAN harus tumbuh dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Pertumbuhan tidak boleh diraih dengan membebani generasi masa depan. Kita perlu mendukung upaya melindungi lingkungan dan Standar Obligasi Ramah Lingkungan ASEAN akan membantu pengalokasian sumber daya ke investasi yang ramah bagi iklim. Dengan gembira saya juga mengumumkan bahwa SEC Filipina telah memberikan komitmen untuk menandatangani Nota Kesepakatan ASEAN tentang Skema Investasi Kolektif (CIS), bergabung dengan Singapura, Malaysia dan Thailand," kata Ketua ACMF Ranjit Ajit Singh.

"Pada saat yang sama, dalam Pertemuan ACMF ke-27 yang diadakan kemarin, ACMF juga sepakat akan memfasilitasi peningkatan mobilitas tenaga profesional pasar modal. Inisiatif ini pada akhirnya akan menciptakan jalur yang memungkinkan para profesional ini memperoleh lisensi dari salah satu anggota ACMF untuk memberikan layanan yang disampaikan dalam yurisdiksi negara anggota ACMF lain tanpa perlu memenuhi persyaratan tambahan," tambah Ranjit.

"Kami menyambut baik penyelarasan AGBS dengan Prinsip Prinsip Obligasi Ramah Lingkungan, yang melambangkan pedoman internasional sukarela yang merekomendasikan transparansi dan keterbukaan (disclosure), serta mengusung integritas dalam pasar obligasi ramah lingkungan. Kami juga mengucapkan selamat atas prakarsa mengagumkan ACMF untuk memperkenalkan Standar Obligasi Ramah Lingkungan ASEAN, dan mendukung pertumbuhan Obligasi Ramah Lingkungan ASEAN serta kesesuaiannya dengan pasar internasional," ujar Chief Executive ICMA Martin Scheck

Permodalan Nasional Berhad (PNB), melalui PNB Merdeka Ventures Sdn Bhd (anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh PNB), adalah emiten pertama di ASEAN yang berjanji akan menerapkan AGBS dalam penerbitan sukuk untuk membiayai konstruksi Menara Warisan Merdeka, yang akan menjadi gedung tertinggi ketiga di dunia setelah selesai dibangun.

ACMF akan terus memegang komitmennya untuk meningkatkan konektivitas ASEAN dan memfasilitasi pengembangan solusi pasar, dengan melibatkan dan bekerja sama dengan industri terkait dan pemangku kepentingan melalui dialog. Forum itu juga akan meningkatkan interaksi dengan Panel Konsultatif Industri yang didirikannya untuk mengumpulkan masukan dari industry bagi proposal-proposal yang disampaikannya.

---

Catatan bagi Editor:

  • ACMF adalah kelompok tingkat tinggi bagi para regulator pasar modal dari kesepuluh negara ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokratis Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
  • Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) didirikan pada tahun 2015 dan merupakan tonggak bersejarah dalam agenda integrasi ekonomi kawasan tersebut. Populasi gabungan ASEAN mencapai lebih dari 622 juta orang dan pada tahun 2014, secara kolektif menjadi perekonomian terbesar ketiga di Asia dan ketujuh terbesar di dunia.
  • Informasi lebih lanjut tentang ACMF dan prakarsa yang diluncurkannya dapat diperoleh dari situs ACMF www.theacmf.org.

Artikel Lain
Test
Berita Dan Kegiatan

Right Menu Subsite

Info Terkini - Berita Dan Kegiatan
Berita Dan Kegiatan