​

Acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 yang digelar di Fairmont, Jakarta, Jumat (13/1) lalu, jadi ajang bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memaparkan sederet programnya. Pada kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan peserta.

Di antaranya meminta Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, di mana OJK mengeluarkan tujuh inisiatif strategis, serta mengeluarkan empat kebijakan dalam rangka menjaga ketahanan dan stabilitas sistem keuangan dalam negeri. Sementara itu, OJK juga punya formula canggih untuk memajukan bidang keuangan syariah.

Dalam hal ini, OJK akan mendorong pembentukan unit atau lembaga keuangan syariah baru di industri pasar modal. Yang dimaksud di sini adalah Unit Pengelolaan Investasi Syariah atau Manajer Investasi Syariah, yang terpisah dari Manajer Investasi konvensional dan khusus mengelola produk-produk Reksa Dana Syariah.

Selain itu, OJK juga akan mendorong berdirinya Jakarta International Islamic Financial Center (JI-IFC), yang merupakan pusat bisnis dan investasi syariah dalam bentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan adanya program tersebut, OJK berharap ke depannya Indonesia bisa jadi pusat keuangan syariah dunia.