Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan serta tingkat pengangguran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Industri Jasa Keuangan untuk lebih berkontribusi membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan daya beli dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad dalam acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 di Fairmont Jakarta, Jumat (13/1). Ia mengharapkan dengan tetap menjaga ketahanan dan stabilitas sistem keuangan, cita-cita mengurangi kemiskinan bukan lagi angan.
"Industri Jasa Keuangan harus didorong lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Untuk mendukung upaya ini Industri Jasa Keuangan harus tetap menjaga ketahanan dan stabilitas sistem keuangan sesuai aturan yang telah ditetapkan," kata Muliaman.
"Peran ekonomi domestik harus diperkuat untuk mengantisipasi lambatnya pemulihan global. Penyebaran sentra pertumbuhan juga harus dipercepat agar hasil pembangunan dapat dinikmati secara lebih merata. Sementara, ketahanan dan stabilitas sistem keuangan mutlak diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap prospek dan fundamental ekonomi Indonesia," lanjut Muliaman.
Untuk itu, tercetuslah tujuh inisiatif strategis dalam memperluas akses keuangan masyarakat dan UMKM di daerah sebagai salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi. Di antaranya:
Berbagai kebijakan telah disiapkan OJK untuk mendukung hal tersebut, antara lain dengan menyederhanakan dan memudahkan proses penawaran umum melalui electronic registration, sehingga berbagai perusahaan, khususnya perusahaan di daerah dan UKM, lebih mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal.
Tak hanya itu, tahun ini OJK juga akan menginisiasi Program Pendampingan inklusi keuangan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan manajemen usaha oleh masyarakat. Program ini akan melibatkan masyarakat luas, termasuk kalangan perguruan tinggi di daerah.Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa Indonesia patut bersyukur, sebab meski di tengah ekonomi dunia yang terus melemah, sektor keuangan dalam negeri masih tumbuh baik. Selain itu, ia juga mengakui jika dibanding negara-negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada posisi tidak terlalu tinggi, tapi juga tak terlalu rendah.
"Dibutuhkan kerja keras dari kita semua untuk tingkatkan perekonomian. Untuk itulah OJK diharapkan hadir untuk mempersatukan dan mengkoordinasikan semua sektor keuangan, untuk mengawasi dan mengembangkannya," lanjut Wapres.
Right Menu Subsite